Pemkot Surabaya Siapkan Lahan Pembangunan IPAL 2,4 Hektar
Keseriusan Pemkot Surabaya membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) medis atau rumah sakit sudah terlihat. Itu terlihat dengan kesiapan anggaran dan lahan seluas 2,4 hektar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi mengatakan pihaknya sudah menyiapkam lahan milik pemkot yang jauh dari pemukiman untuk IPAL rumah sakit atau medis.
"Pengelolaan limbah ini terletak di Tambak Osowilangun, Benowo. Dibutuhkan sekitar 2,4 hektare lahan untuk memastikan bahwa pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini jauh dari pemukiman warga. Meski sebenarnya lahan yang dibutuhkan hanya seluas 1,5 hektare. Bahkan sekarang sudah diuruk. Sudah siap dibangun sebenarnya," kata Eko Agus kepada wartawan di Gedung Pemkot, Jalan Jimerto, Rabu (17/10/2018).
Selama ini jumlah limbah medis di Surabaya mencapai hingga 10 ton/hari. Selain limbah, IPAL yang akan dibangun itu juga mengolah jenis limbah B3 lain dari industri. Untuk pembangunan, lanjut Eko, Pemkot akan membeli mesin insinerator dari Kota Kitakyushu yang juga sebagai pihak pengkaji sebelum adanya pembangunan.
"Kami sebenarnya sudah siap untuk membeli mesin insinerator (alat pembakar sampah rumah sakit dan industri) seharga Rp 40 miliar. Mesin ini mampu mengolah limbah dari 10-15 ton/hari dan abu sisa pembakaran nantinya akan didaur ulang menjadi bata atau paving sehingga dapat menghemat biaya untuk penimbunan di landfill (penimbunan sampah pada suatu lubang tanah)," ungkapnya.
Namun keinginan pembuatan IPAL limbah diakui Eko masih terkendala perizinan dari pusat atau presiden. "Harapannya dengan digelarnya seminar segera ada titik terang keluarnya izin dsri pusat ditambah nantinya hasil seminar juga akan disertakan dalam surat yang akan dikirim Bu Wali ke Presiden," pungkas Eko.